UAS

hahaha ,
SEMANGAT UAS ,

usaha yang maksimal pasti memperoleh hasil yang optimal .
amiiiin :)

4 komentar:

psipddk3sks mengatakan...

(UAS) 1. Rahmi, salah satu isi blogmu ada "Power Rangers punya cerita". Coba uraikan dengan salah satu teori psikologi pendidikan, alasannya.

Rahmi Handayani mengatakan...

Saya juga bingung jika harus menguraikan kata-kata "Power Rangers punya cerita" dengan sebuah teori dalam Psikologi Pendidikan. Awalnya seorang senior memberikan nama "Power Rangers" untuk kelompok bermain saya karena menurutnya, kami selalu ada di setiap kejadian. Saya menambahkan kata-kata "punya cerita" karena menurut Saya, kami selalu punya cerita di setiap apa pun yang kami lakukan, mulai dari tertawa, sedih bahkan terkadang selisih paham yang terjadi diantara sesama kami.

Menurut teori motivasi, motivasi mengandung komponen sosial. Selain untuk berprestasi, sesorang juga punya motif sosial. Latar belakang sosial akan mempengaruhi kehidupan dimana mereka berada.

Hubungan sesorang dengan orang tua, teman sebaya, kawan, guru dan mentor, dan orang lain, dapat memengaruhi prestasi dan motivasi sosial

Teman sebaya dapat memengaruhi motivasi melalui perbandingan sosial, kompetensi dan motivasi sosial, belajar bersama, dan pengaruh kelompok teman sebaya (Eccles, Wigfield, & Schiefele, 1998).

Seseorang dapat membandingkan dirinya sendiri dengan teman sebaya mereka secara akademik dan sosial (Ruble, 1983).

Teori "Pendekatan Konstruktivis Sosial" menjelaskan bahwa teman sebaya mempunyai peran dalam pembelajaran kolaboratif dan kooperatif. Teman sebaya dapat membantu satu sama lain dalam mempelajari materi belajar melalui diskusi kelompok. Dan tutoring teman sebaya sering kali meningkatkan prestasi bagi tutor maupun murid yang diberi tutorial.

Alasan mengapa saya meletakkan tentang "Power Ragers punya cerita" juga sesuai dengan Teori Memori yaitu Memori Episodik. Psikolog Kognitif Endel Tulving (1972,2000) membedakan dua subtipe memori deklaratif: episodik dan semantik . Memoti episodik adalah retensi informasi tentang dimana dan kapan terjadinya suatu peristiwa dalam hidup. Foto yang Saya pajang pada isi blog "Power Rangers punya cerita" itu adalah satu hari yang tidak dapat kami lupakan, dimana kami merasa hidup tanpa beban dan rasa malu. Banyak kejadian aneh dan menyenangkan yang kami dapat pada hari itu, semua beban lepas dan seolah-olah dunia ini hanya milik kami . Dan semua kejadian pada hari itu tersimpan didalam memori episodik Saya .

Rahmi Handayani mengatakan...

Janji Bu Dina dengan pendeliverian nilai yang berhubungan dengan teori Psikologi Pendidikan adalah dengan teori perencanaan. Perencanaan adalah aspek penting untuk menjadi pengajar yang kompeten (Parkay & Mass, 2000). Perencanaan instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan mekanisme mengajar yang baik. Pengajar perlu menentukan seperti apa dan bagaimana mereka mengajar. Walaupun beberapa momen instruksional terjadi secara spontan, bahan ajar masih tetap direncanakan dengan cermat.

Menyusun rencana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu focus pada “tugas” dan “waktu”. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang perencanaab instruksional, yaitu :
• Menentukan tujuan instruksional (Apa yang harus dicapai)
• Merencanakan kegiatan (Apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan)
• Menentukan prioritas (Tugas mana yang lebih penting)
• Membuat estimasi waktu (Berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan)
• Membuat jadwal (Kapan kegiatan akan dilakukan)
• Fleksibel (Bagaimana menangani situasi yang tak terduga).

Waktu perencanaan adalah dimensi utama dari pengajaran yang sukses. Susunlah rencana yang
rapi dan jalankan, tetapi berlakulah fleksibel; seiring berjalannya waktusesuaikan rencana dengan keadaan dan lingkungan. Pengajar juga harus mensosialisasikan semua perencaan yang di rancang dengan para peserta didik, menjelaskan apa yang menjadi tujuan utama agar perencanaan ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapakan.

Perencaan instruksional ini akan terwujud sesuai dengan apa yang diharapkan, jika dari 6 hal
diatas dapat diperhatikan dengan baik. Akan tetapi mungkin saja hal pada bagian ketiga terjadi, banyak hal-hal tidak terduga terjadi pada saat perencaan ini sedang dilaksanakan. Dalam hal janji Bu Dina untuk mendeliveri nilai dapat ditinjau dari segi fleksibelitas yaitu ada beberapa hal yang mungkin terjadi pada waktu yang tidak kita duga. Seperti kita ketahui, Bu Dina bukan hanya menjadi dosen pengampu pada mata kuliah Psikologi Pendidikan, akan tetapi pada beberapa mata kuliah yang tidak kalah pentingnya dengan mata kuliah Psikologi Pendidikan dan disamping itu, Bu Dina juga menjadi ibu rumah tangga yang mengurus keperluan yang ada dirumah dan itu bukanlah hal yang mudah. Mendeliveri nilai satu-persatu bukanlah hal yang mudah, banyak kendala yang harus dihadapi dan juga nilai dengan sendirinya akan keluar di portal USU. Itu juga mungkin pertimbangan yang dibuat oleh Bu Dina mengapa sampai saat ini mendeliveri tugas itu belum terlaksana.

psipddk3sks mengatakan...

Rahmi, skor UASmu 80

Posting Komentar